Fenonema bullying di lingkungan sekolah masih saja terjadi hingga saat ini. Termasuk baru-baru ini terjadi aksi bullying terhadap seoran...
Fenonema bullying di lingkungan sekolah masih saja terjadi hingga saat ini. Termasuk baru-baru ini terjadi aksi bullying terhadap seorang mahasiswa berkebutuhan khusus di sebuah universitas swasta Tanah Air. Dari tahun ke tahun, kasus bullying bahkan mengalami peningkatan. Bukan saja menjadikan mental korban trauma.
Pada beberapa kasus bullying juga bisa memicu tindakan bunuh diri. Sungguh miris dan memprihatinkan. kasus bullying di lingkungan sekolah bisa dialami siapa saja baik pria maupun wanita. Beberapa waktu waktu lalu dunia pendidikan di Indonesia tercoreng usai video yang memperlihatkan aksi Bullying di lingkungan Universitas tersebar di dunia maya.
Nama Muhammad Farhan, 19, beberapa hari ini kerap dibicarakan. Penyebabnya, video saat dia di-bully di kampus Gunadarma, Depok, oleh teman sejurusannya viral. Video itu mengundang simpati Karena dia sempat disebut-sebut sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Belumlah usai kasus Farhan, kembali muncul video Bullying yang dilakukan siswa SMP terhadap anak SD. Dalam rekaman video siswa yang menjadi korban Bullying dipaksa berjudu menciumi kaki dua siswa SMP.
Baru-baru ini di Thailand juga beredar video Bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. Malah Bullying ini bisa dikategorikan ada unsur pornografi. Bagaimana tidak, seorang siswa perempuan digotong berama-ramai oleh sejumlah siswa laki-laki. Kemudian ia dibawa menuju halaman sekolah. Kejadian berikutnya sungguh sangat tidak pantas untuk dilakukan, kaki siswa perempuan ini dibuka. Setelah itu bagian intimnya dihantamkan ke sebuah pohon.
Sejumlah siswa yang melihat aksi tersebut ternyata larut dalam kebahagiaan. Mereka sepertinya terhibur dengan aksi bullying tersebut. Sementara si korban tidak bisa berbuat apa-apa saat teman-teman memperlakukannya seperti itu. Ia beberapa kali mencoba melepaskan diri. Namun, karena kedua kaki dan tangannya di pegang. Ia tak bisa berbuat apa-apa.

COMMENTS