Diduga, awalnya pria tersebut tengah mandi di sungai bersama teman-temannya. Namun, nasib nahas menimpa Syarifuddin. Ia diserang oleh ...
Diduga, awalnya pria tersebut tengah mandi di sungai bersama teman-temannya. Namun, nasib nahas menimpa Syarifuddin.
Ia diserang oleh seekor buaya dan terseret arus pada Selasa 18 Juli 2017 tepat pukul 06.20 Waktu Indonesia Tengah (WITA).
Segala upaya telah dikerahkan oleh pihak keluarga dan masyarakat untuk mencari dan menyelamatkan korban. Namun sayang, tubuh Syarifuddin tak ditemukan hingga akhirnya seekor buaya menepikan tubuh korban.
Daily Mail juga menulis, saat ditemukan, tubuh Syarifuddin mengalami patah tulang rusuk bagian kanannya.
Hingga berita ini diturunkan, belum jelas apakah buaya yang menyerang korban sama dengan hewan yang menepikan jasadnya.
Tak mau ketinggalan media asing asal Negeri Singa juga menulis kisah Syarifuddin yang merupakan penduduk asli Biatan Lempake tersebut.
Melalui artikel yang berjudul "Caught on camera: Crocodile drags man's body down river in Indonesia", Asia One mengutip keterangan dari petugas kepolisian setempat, yaitu Iptu Faisal Hamid.
Melalui perkiraan awal dari Iptu Faisal Hamid, kemungkinan tewasnya korban juga disebabkan oleh serangan buaya. Saat proses identifikasi, ditemukan banyak bekas gigitan dan goresan pada tubuh Syarifuddin.
Asia One juga menggambarkan suasana dalam video, kala warga melempari buaya dengan batu saat binatang tersebut menepikan tubuh korban.
Media lain yang turut memberitakan peristiwa tersebut, yaitu Malaysiandigest.com. Melalui artikelnya berjudul "Crocodile Attacked Man And 'Delivers' Dead Body To Villagers, Netizens Call It A Miracle", media asal negeri jiran itu mengangkat sudut pandang spiritual dalam insiden itu.
Media itu menulis, dalam upaya pencarian, warga sekitar meminta bantuan seorang dukun agar dapat menemukan Syarifuddin dengan kekuatan spiritualnya.
Tak hanya itu, masyarakat sekitar juga menganggap kejadian tersebut adalah sebuah mukjizat.
Sebab, tubuh korban tak menjadi santapan buaya yang dikenal sebagai hewan karnivora atau pemakan daging.
Selain itu, buaya juga dikenal sebagai hewan buas yang dapat memakan segala sesuatu yang ada di hadapannya.
Sementara, peneliti Biologi dari LIPI, Amir Hamidy, tak sepakat dengan anggapan bahwa buaya menepikan jasad manusia karena desakan pawang.
Amir mengatakan, ada perilaku alami dari buaya yang harus dimengerti oleh manusia. Buaya hanya akan memangsa korbannya ketika telah membusuk.
"Perilaku buaya biasanya akan menenggelamkan dulu mangsanya (mangsa berukuran besar) agar mangsanya mati. Kemudian dibiarkan setengah membusuk baru dimakan," jelasnya kepada.
Amir menambahkan, buaya tidak akan bisa memakan mangsa yang lebih besar di dalam air, untuk itulah ia membawanya ke permukaan.

COMMENTS